Kamis, 19 Maret 2015

teknologi hasil pertanian 2013

BAB I
PENDAHULUAN


1.1. LATAR BELAKANG
Lemak (Lipid) adalahzatorganikhidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air. Namun lemak dapat larut dalam pelarut organic seperti kloroform, eter dan benzen. Unsur penyusun lemak antara lain adalah Karbon(C), Hidrogen (H), Oksigen (O) dan kadang-kadang Fosfor (P) serta Nitrogen (N). Molekul lemak terdiri dari empat bagian, yaitu satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak. Asam lemak terdiri dari rantai Hidrokarbon (CH) dan gugus Karboksil (-COOH). Molekul gliserol memiliki tiga gugus Hidroksil(-OH) dan tiap gugus hidroksil berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak.
Makanan  seperti daging, produk susu,  biji-bijian, kacang-kacangan, dan minyak mengandung lemak. Karena lemak tidak larut dalam air sehinga lemak sukar sekali dicerna, sehingga cenderung berkumpul dan menggumpal ketika bergerak melewati system pencernaan.  Setelah sampai pada usus halus barulah lemak mengalami proses pencernaan.

1.2. RUMUSAN MASALAH
A.    Bagaimana prose pencernaanlemak?

1.3. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui  proses pencernaan lemak didalam tubuh.




BAB II
PEMBAHASAN


            Makanan seperti daging,  produk susu,  biji-bijian,  kacang-kacangan dan minyak mengandung lemak. Lemak adalah contoh umum dari lipid. Sebuah lipid didefenisikan Sebagai molekul yang tidak memiliki kemampuan untuk larut dalam air.  Ketidak mampuan larut dalam air menambah kesulitan pencernaan unsure lemak. Karena lemak sukar larut dalam  air, cenderung mungumpul dan membentuk tetesan besar ketika bergerak melalui system pencernaan.
           







Gambar1.1. molekullemak
           
2.1. PROSES PENCERNAAN LEMAK
            2.1.1. mulut dan lambung.
                        Lemak yang didapat dari makanan terdapat dalam 2 bentuk:
-          Sebagai lemak yang telah diemulsikan (emulsified fat).
-          Sebagai lemak yang belum diemulsikan (Unemulsified fat).

Belum terjadi proses pencernaan lemak yang signifikan pada mulut dan lambung. Namun enzim lipase lingual yang dihasilkan pada kelenjar ludah bawah lidah memasuki lambung (menjadi disebut enzim lipase lambung) memiliki fungsi meminimalkan ukuran lemak. Dalam esophagus lemak pun hanya sepintas melewatinya saja. Pencernaan lemak dimulai dari lambung dimana unemulsified fat diubah menjadi emulsified fat dengan bantuan garam empedu.






Gambar 2.1. produksi garam empedu dan enzim pankeratik
GaramEmpedu dam Lipase Pankreas
Gumpalan lemak ini tetap sampai empedu yang diproduksi di hati dan disimpan di kantong empedu bercampur dengan tetesan besar lemak. Empedu mengandung garam empedu, yang bertindak sebagai pengemulsi lipid. Istilah “mengemulsikan”  berarti untuk memecahkan tetesan lemak besar menjadi tetesan lemak yang kecil. Garam empedu memecah lapisan lemak untuk membentuk tetesan yang jauhlebihhalus. Tetesanhalusinimemilikiluaspermukaan yang lebih banyak dan ini membantu kerja enzim lipase pancreas untuk mencerna lemak hanya pada permukaan butiranl emak.
2.2.1. usushalus
Pencernaan lemak  yang  utama terjadi di usus halus. Proses pencernaan tentunya selalu melibatkan air. Seperti yang diketahui secara umum bahwa lemak sukar bercampur dengan  air. Maka dari itu, perlu proses emulsifikasi lemak terlebih dahulu agar selanjutnya lemak dapat dicerna dan di absorbsi.
Proses emulsifikasi diawali ketika lemak mulai memasuki usus halus, suatu hormon yang disebut hormone kolesitokinin kemudian member kode pada kantung empedu untuk menghasilkan cairan empedu. Cairan empedu inilah yang mengemulsi lemak menjadi bentuk yang lebih kecil (hingga 300 kali lebih kecil). Kemudian dengan bantuan enzim  lipase pankreas, lemak dihidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak. Hasil hidrolisis ini menjadi micel (butir-butirlemak) dengan bantuan garam empedu.


                        Gambar 3.1. pemecahanlemak
           
            Lemak di pecah menjadi →  asam lemak + gliserol (40 – 50 %). Lemak di pecah menjadi → monogliserida (40 – 50%). Sisanya akan diserap dalam bentuk digliserida,  trigliserida (±10 – 20%).
            Pada tubuh yang sehat antara 95% - 100%  lemak dapat dicerna dengan baik. Lamanya proses  pencernaan itu sendiri tergantung pada panjang dan pendeknya rantai dan jumlah atom carbon (C) dalam molekul asam lemak.




BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
1.      Makanan yang di konsumsi terdiri dari 2 jenis lemak yaitu lemak yang dapat di emulsi (emulsified fat) dan lemak yang dapat di emulsikan (unemulsified fat).
2.      Pencernaan lemak tidak terjadi di mulut dan osefagus. Karna tidak ada enzim yang membantu proses pencernaan lemak.
3.      Pencernaan lemak terjadi di lambung kemudian di lanjutkan pada usus halus.
4.      Lemak di serap oleh tubuh dalam bentuk asam lemak dan gliserol.













DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar