Minggu, 17 Januari 2016

satop pengayakan.

BAB I  PENDAHULUAN


1.      Latar Belakang

Pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatan yang mempunyai berbagai ukuran bahan dengan mengunakan ayakan. proses pengayakan di sebut juga sebagi alat pembersih, pemisah kontaminan yang ukurannya berbeda dengan bahan baku. Pengayakan memudahkan kita untuk mendapatkan tepung dengan ukuran yang seragam. Dengan demikian pengayakan juga dapat di definisikan sebagai suatu metoda pemisahan berbagai campuran partikel padat sehingga didapat ukuran partikel yang seragam dan terpisah dari kontaminan yang memiliki ukuran berbeda dengan menggunakan alat pengayakan.
Pengayakan dengan berbagai rancangan telah banyak digunakan dan dikembangkan secara luas pada proses pemisahan bahan-bahan pangan berdasarkan ukuran. pengayakan yaitu pemisahan bahan berdasarkan ukuran mesin kawat ayakan, bahan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari diameter mesin akan lolos dan bahan yang mempunyai ukuran lebih besar akan tertahan pada permukaan kawat ayakan. Bahan-bahan yang lolos melewati lubang ayakan mempunyai ukuran yang seragam dan bahan yang tertahan dikembalikan untuk dilakukan penggilingan ulang.
Yang menjadi ciri ayakan antara lain adalah :
·         Ukuran dalam mata jala
·         Jumlah mata jala (mesh) per satuan panjang, misalnya per cm atau per inchi (sering sama dengan nomor ayakan).
·         Jumlah mata jala per setuan luas, umumnya per cm2.
Screening atau pengayakan secara umum merupakan suatu pemisahan ukuran berdasarkan kelas-kelasnya pada alat sortasi. Namun pangayakn juga dapat digunakan sebagai alat pembersih, memindahkan kontaminan yang ukurannya berbeda dengan bahan.
Pengayakan merupakan satuan operasi pemisahan dari berbagai ukuran bahan untuk dipisahkan kedalam dua atau tiga praksi dengan menggunakan ayakan. Setiap praksi yang keluar dari ayakan mempunyai ukuran yang seragam

Pencampuran (mixing) adalah proses yang menyebabkan tercampurnya suatu bahan kebahan lain dimana bahan – bahan tersebut terpisah dalam fasa yang berbeda. Dalam kimia, suatu pencampuran (mixing) adalah sebuah zat yang di buat dengan menggabungkan dua zat atau lebih yang berbeda tanpa reaksi kimia yang terjadi, sementara tidak ada perubahan fisik dalam suatu pencampuran, sifata kimia pencampuran seperti titik lelehnya dapat menyimpang dari komponennya. Pencampuran dapat di pisahkanmenjadi komponen aslinya secara mekanis. Pencampuran dapat bersifat ketidaksamaan atau heterogen.
Tujuan dari proses pencampuran ini yaitu mengurani ketidak samaan atau ketidakrataan dalam komposisi, temperature atau sifat – sifat lainnya yang terdapat dalam susatu bahan atau terjadinya homogenisasi, kebersamaan dalam setiap titik dalam pencampuran. Dampak dari hasil pencampuran adalah terjadinya homogenitas, kebersamaan dalam setiap titik dalam pencapuran. Dampak dari hasil pencampuran adalah terjadinya keadaan serba sama, terjadinya reaksi kimia, terjadinya perpindahan panas, dan perpindahan massa. Dan dampak tersebut merupakan tujuan akhir dari suatu proses pencampuran.
Dalam praktek, operasi mixing hammmpir selalu mempunyai multi fungsi yaitu ketika proses dilakukan dalam tangki terpengaduk mekanis, pengaduk menjalankan banyak tgas, sebagai contoh dalam tangki kristalisasi harus mem[erhatikan bulk blending, heat transfer dan suspense Kristal.

2.      Tujuan
1.      Megetahui alat – alat yang di gunakan untuk pengayakan
2.      Mengetahui alat – alat yang di gunakan untuk pencampuran.













BAB II   PEMBAHASAN



1.      Alat – alat untuk Pengayakan
Ada berbagai jenis alat pengayak yang di gunakan dalam industry. Hamper semua industry memerlukan mesin penggerak untuk menggetarkan, menggoncang ataupun memutar (gyration) ayakan. Gambar di bawah adalah jenis ayakan dengan berbagai mode gerakan.























a.       Ayakan stasioner dan Grizzlies
Grizzlies sering di gunakan untuk mengayak partikel berukuran besar, umumnya diatas 1 in (biasanya hasil dari crusher). Grizzlies tersusun dari batngan – batangan logam yang tersusun parallel dengan jarak antar batangan tertentu, antara 2  sampai 8 in. Btangan – batangan logam tersusun miring dengan sudut tertentu (20° sampai 50° terhadap sumbu horizontal). Untuk memudahkan padatan bergerak, kapasitas grizzlies mencapai 100 sampai 150 ton/ft2 per 24 jam, dengan ukuran aperture sekitar 1 in.














                                                           
 Ayakan stasioner hamper sama dengan grizzlies, tapi media pengayaknya berupa anyaman kawat (mesh) atau plat logam yang berlubang – lubang. Sudut kemiringan ayakan stasioner dapat sampai sekitar 600o terhadap sumbu horizontalnya. Ayakan stasioner digunakan untuk mengayak padatan dengan ukuran lebih kecil, yaitu antara ¼ sampai 4 in. kedua jenis ayakan ini efektif digunakan untuk partikel padatan yang berukuran besar dan dapat berukuran bebas (free flowing, tidak lengket).


b.      Ayakan girasi (gyrating screen) atau Reciprocating screens.
Mesin pengayak ini biasanya tersusun atas beberapa dek ayakan dengan berbagai ukuran aperture, satu diatas yang lainnya dalam sebuah kotk atau casing. Ayakan dan casingnya digetarkan memutar untuk meloloskan partikel dari satu dek ke dek yang lain, dan memindahkannya dan tempat masuk sampai tempat keluarnya partikel. Sudut kemiringan ayakan antara 16o sampai 30o terhadap sumbu horizontal. Ayakan pada umumnya bebentuk persegi panjang dengan ukuran (1,5 x 4 ft) sampai (5 x 14 ft). kecepatan girasi dan amplitude girasi dapat mencapai 600 sampai 1800 rpm.
Gambar dibawah adalah contoh gyrating screen yang digerakkan vertical dan yang digerakkan horizontal (reciprocating screen).



















reciprocating screen merupakan jenis ayakan girasi dengan sudut kemiringan lebih kecil (sekitar 5o). mesin diputar-getarkan pada sumbu mendatarnya. Adakalanya diantara dua dek ayakan diisi bola – bola karet untuk meningkatkan efisiensi pengayakan, sekaligus membersihkan aperture ayakan dan padatan – padatan yang menyumbat. Gambar dibawah ini adalah contoh reciprocating screen yang dilengkapi dengan bola – bola karet.


                                                           






c.       Ayakan getar (vibrating screen)
ayakan getar biasanya digunakan untuk pengayakan dengan kapasitas besar. Getaran dapat dibangkitkan secra elektrik maupun mekanis. Getaran mekanis pada casing biasanya ditimbulkan oleh sumbu esentrik yang berputar dengan kecepatan sangat tinggi. Biasanya tidak lebih dari 3 dek ayakan yang terpasang dalam casing sebuah  ayakan getar. Kecepatan getar antara 1800 sampai 3600 getaran per menit. Sudut kemiringan terhadap summbu horizontal dapat diatur sesuai dengan keperluan, bervariasi antara 00 sampai 450. Gambar dibawah ini adalah conta ayakan getar tripel dek.












ayakan getarbanyak dugunakan untuk partikel – partikel kering berukuran antara 1 in sampai 35 mesh (0,0164 in), dengan sudut kemiringan 20o. untuk partikel – partikel basah (wet screening) sudut kemiringan biasanya diset lebih kecil, antara 5o sampai 10o.

Vibrating Screen berbentuk jajar genjang pada umumnya, dimana vibrating terdiri dari 3 lapisan.Dimana lapisannya banyak ukuran yang diinginkan mulai terbesar sampai terkecil. Feed masuk dari atas, kemudian feed diayak sambil berjalan, feed akan masuk lubang bila ukuran feed sesuai dengan besarnya ukuran lubang. Feed yang tidak masuk / lolos akan masuk ke lubang ayakan berikutnya atau keluar dengan sendirinya kemudian dibawa belt conveyor untuk di recycle.
- Unbalance, alat ini dilengkapi dengan per, roll, pemberat seingga pada saat roll berputar akan menimbulkan getaran pada screen.
- Excentric, alat ini dapat bergetar karena gerakan excentric shaft sehingga menimbulkan gerakan naik turun.
- Cam dan Spring, getarannya dikarenakan gerakan berputar dari gear yang bergerigi yang dihubungkan dengan bagian screen sehingga gerakan putaran gear diubah menjadi gerakan naik turun.
- Electromagnetic, alat ini bergetar karena adanya gaya tarik magnet. Magnet dibuat secara induksi, yaitu dengan mengalirkan listrik pada kumparan kawat email.



Kelebihan dan Kelemahan Vibrating Screen
1.    Keuntungan :
- Mampu menghasilkan produk yang uniform.
- Perawatan rendah.
- Teknologi terbaru pada vibrating screen yaitu, mudah dibawa kemana – mana  ( portable ) include dengan proses reycyle.
- Papan lubang pada vibrating screen dapat diatur sesuai kebutuhan
2.    Kerugian :
- Harga alatnya lebih mahal dari Trommel Screen
- Perawatan Mesin sangat mahal terutama pada motor penggerak ayakan

d.      Trommels
Trommels merupakan jenis ayakan yang berputar pada sumbu horisontalnya.berbentuk silinder atau konis dan biasanya tersusun atas beberpa ayakan secra konsentris. Gambar d bawah ini adalah contoh trommel









kapasitas ayakan
kapasitas ayakan beberaoa jenis ayakan dapat di lihat pada table dibawah ini
(asumsi : yakan digunakan untuk padatan berat, misalnya biji logam)





2.      Alat – Alat Pencampuran.
1.      Ribbon Blender
granula dan atau tepung dapat di campur mnggunakan alat ribbon blender dan double cone mixers. Ribbon blender terdiri dari silinder horizontal yang didalamnya dilengkapi dengan ulir yang berputar. Apabila berputar makam bahan – bahan tersebut akan tercampur dan bergerak bolak – alik dari satu sisi ke sisi lainnya. Dengan demikian, bahan – bahan tersebut akan tercampur selama ulir bergerak. Gambar di bawah ini adalah gambar ribbon blender








2.      Double cone mixer
                Double cone mixer adalah alat yang terdiri dari dua kerucut yang berputar pada porosnya. Jika kerucut berputaar, maka bahan yang ada didalamnya akan teraduk dan tercampur. Pencampuran tipe ini memerlukan energy dan tenaga yang lebih besar. Oleh karena itu harus di perhatikan jangan sampai energy yang di gunakan di ubah menjadi panas yang menyebabkan terjadinya kenaikan temperature produk. Slst ini cocok untuk mencampur bahan yng berbentuk biji-bijian yang berbentuk biji – bijian atau granula,









3.      Twin – shell blender
twin – shell blender merupakan alat pencampur yang memiliki 2 pin pemasukkan bahan pangan kering (a dan b) yang kemudian menyatu pada satu bagian atau muara ( c ). Diantara 2 tabung dan muara, terdapatporos rotasi yang dapat memutarkan alat secara vertical. Ketika proses berputar terjadi, bahan yang terkumpul dibagian muara ( c) akan terbagi kembali menjadi dua bagian di masing – masing tabung (a dan b). proses pembagian, pemngumpulan antara dua bahan yang berbeda tersebut.





4.      Drum miring
proses pencampuran yang terjadi di dalam alat drum miring adalah bergesernya tempat penumpukkan bahan sehingga bahan akan teraduk dengan sendirinya. Drum memiliki poros rotasi yang berputar secara vertical, namun drum tersebut ditempatkan pada posisi yang tidak simetris terhadap sumbu horizontal atau as (poros rotasi). Pencampuran bahan terjadi ketika bahan tersebut mengalami proses perpindahan posisi akibat drum berputar. Bahan yang berada dibawah akan ikut terbawa ke atas oleh perputaran drum, namun akan kebali jatuh secara perlahan yang mengakibatkn baan dapat tercampur. Putaran drum yang berulang – ulang menyebabkan bahan – bahan tercampur dengan merata.







5.      Mixer
pada alat ni terdapat dua corong pemasukkan bahan ( a dan b) yang di lengkapi dengan pintu pengatur pemasukkan bahan.alat ini juga di lengkapi dengan piringan yang berputar dibagian tengah ( c ). Dua bahan yang berbeda di masukkan bersama – sama melalui kedua pintu pemasukkan. Bahan – bahan tersebut akan turun dan menyentuh piringan yang berputar tersebut.sehingga semua bahan – bahan tersebut aling terpelanting. Pada saat itulah mulai terjadi pencampuran.
Prose pencampuran berlanjut ketika bahan – bahan turun melewati salur yang memutar ( d ). Bahan – bahan menggelinding dan saling bertukar tempat membentuk suatu campuran. Selanjutnya bahan yang tercampur tersebut keluar melalui corong pengeluaran. Jika campuran dihasilkan belum merata, pengadukkan/pencampuran dapat diulangi dengan cara memasukkan kembali campuran yang belum rata tersebut melalui corong pemasuk bahan. Pengulangan pencampuran dapat dilakukan beberapa kali sampai di peroleh campuran yang homogen.















6.      sekop
sekop merupakan salah satu contoh alat pencampur bahan pangan kering secara manual. Sekop ini digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan pencampuran bahan pangan kering yang akan dicampur dijadikan satu terlebih dahulu kemudian diratakan atau dibagi Tu dipotong menjadi 4 bagian (quarter). Bagian pertama diambil bagian kedua yang letaknya bersilangan denga bagian pertama ditumpukkan di atas tumpukkan pertama. Selanjutnya di ikuti dengan bagi ketiga dn keempat. Pada bagian dang penumpukkan di lakukan berulang ulang sampai diperoleh campuran yang rata.

















BAB III PENUTUP

1.      Kesimpulan
        Alat – alat pengayakan bahan pangan sangat beragam, dengan berbagai bentuk, ukuran serta spesifikasi pengayakan bahan tersebut. Begitu juga dengan alat pencampuran bahan, namun pada alat pencampuran bahan terbagi dua yaitu alat pencampur bahan padat dan juga alat pencampur bahan cair.
        Setiap alat ayakan memliki cara kerja yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama yaitu mengayak bahan berbentuk tepung untuk mendapatkan ukuran partikel yang lebih halus. Meskipun demikian alat tersebut memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan masing – masing.

          Peralatan pencampuran di gunakan untuk mencampur bahan cair dan kering dan sangat penting dalam industry pengolahan untuk mencapur tepung, biji-bijian dan bahan berbentuk granul untuk pembuatan makan bayi, susu bubuk dan sebagainya.

1 komentar:

  1. Mobile Gambling | Agen Judi Bola Online - AGEN JUDI BOLA 카지노사이트 카지노사이트 10cric 10cric 108牲球지리 : 劣空: 스포츠 배트맨

    BalasHapus