BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pengayakan
merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatan yang mempunyai berbagai
ukuran bahan dengan mengunakan ayakan. proses pengayakan di sebut juga sebagi
alat pembersih, pemisah kontaminan yang ukurannya berbeda dengan bahan baku.
Pengayakan memudahkan kita untuk mendapatkan tepung dengan ukuran yang seragam.
Dengan demikian pengayakan juga dapat di definisikan sebagai suatu metoda
pemisahan berbagai campuran partikel padat sehingga didapat ukuran partikel
yang seragam dan terpisah dari kontaminan yang memiliki ukuran berbeda dengan
menggunakan alat pengayakan.
Pengayakan
dengan berbagai rancangan telah banyak digunakan dan dikembangkan secara luas
pada proses pemisahan bahan-bahan pangan berdasarkan ukuran. pengayakan yaitu
pemisahan bahan berdasarkan ukuran mesin kawat ayakan, bahan yang mempunyai
ukuran lebih kecil dari diameter mesin akan lolos dan bahan yang mempunyai ukuran
lebih besar akan tertahan pada permukaan kawat ayakan. Bahan-bahan yang lolos
melewati lubang ayakan mempunyai ukuran yang seragam dan bahan yang tertahan
dikembalikan untuk dilakukan penggilingan ulang.
Yang menjadi ciri ayakan antara lain
adalah :
·
Ukuran dalam mata jala
·
Jumlah mata jala (mesh) per satuan
panjang, misalnya per cm atau per inchi (sering sama dengan nomor ayakan).
·
Jumlah mata jala per setuan luas,
umumnya per cm2.
Screening atau pengayakan secara umum merupakan suatu pemisahan ukuran berdasarkan
kelas-kelasnya pada alat sortasi. Namun pangayakn juga dapat digunakan sebagai
alat pembersih, memindahkan kontaminan yang ukurannya berbeda dengan bahan.
Pengayakan
merupakan satuan operasi pemisahan dari berbagai ukuran bahan untuk dipisahkan
kedalam dua atau tiga praksi dengan menggunakan ayakan. Setiap praksi yang
keluar dari ayakan mempunyai ukuran yang seragam
Pencampuran (mixing) adalah
proses yang menyebabkan tercampurnya suatu bahan kebahan lain dimana
bahan – bahan tersebut terpisah dalam fasa yang berbeda. Dalam kimia, suatu
pencampuran (mixing) adalah sebuah zat yang di buat dengan menggabungkan dua
zat atau lebih yang berbeda tanpa reaksi kimia yang terjadi, sementara tidak
ada perubahan fisik dalam suatu pencampuran, sifata kimia pencampuran seperti
titik lelehnya dapat menyimpang dari komponennya. Pencampuran dapat di
pisahkanmenjadi komponen aslinya secara mekanis. Pencampuran dapat bersifat
ketidaksamaan atau heterogen.
Tujuan dari proses pencampuran ini
yaitu mengurani ketidak samaan atau ketidakrataan dalam komposisi, temperature
atau sifat – sifat lainnya yang terdapat dalam susatu bahan atau terjadinya
homogenisasi, kebersamaan dalam setiap titik dalam pencampuran. Dampak dari
hasil pencampuran adalah terjadinya homogenitas, kebersamaan dalam setiap titik
dalam pencapuran. Dampak dari hasil pencampuran adalah terjadinya keadaan serba
sama, terjadinya reaksi kimia, terjadinya perpindahan panas, dan perpindahan
massa. Dan dampak tersebut merupakan tujuan akhir dari suatu proses pencampuran.
Dalam praktek, operasi mixing
hammmpir selalu mempunyai multi fungsi yaitu ketika proses dilakukan dalam
tangki terpengaduk mekanis, pengaduk menjalankan banyak tgas, sebagai contoh
dalam tangki kristalisasi harus mem[erhatikan bulk blending, heat transfer dan
suspense Kristal.
2.
Tujuan
1.
Megetahui alat – alat yang di
gunakan untuk pengayakan
2.
Mengetahui alat – alat yang di
gunakan untuk pencampuran.
BAB II PEMBAHASAN
1.
Alat – alat untuk Pengayakan
Ada berbagai jenis alat pengayak
yang di gunakan dalam industry. Hamper semua industry memerlukan mesin
penggerak untuk menggetarkan, menggoncang ataupun memutar (gyration) ayakan.
Gambar di bawah adalah jenis ayakan dengan berbagai mode gerakan.
a.
Ayakan stasioner dan Grizzlies
Ayakan stasioner hamper sama dengan grizzlies,
tapi media pengayaknya berupa anyaman kawat (mesh) atau plat logam yang
berlubang – lubang. Sudut kemiringan ayakan stasioner dapat sampai sekitar 600o
terhadap sumbu horizontalnya. Ayakan stasioner digunakan untuk mengayak padatan
dengan ukuran lebih kecil, yaitu antara ¼ sampai 4 in. kedua jenis ayakan ini
efektif digunakan untuk partikel padatan yang berukuran besar dan dapat
berukuran bebas (free flowing, tidak lengket).
b.
Ayakan girasi (gyrating screen) atau
Reciprocating screens.
Mesin pengayak ini biasanya tersusun atas beberapa dek ayakan dengan
berbagai ukuran aperture, satu diatas yang lainnya dalam sebuah kotk atau
casing. Ayakan dan casingnya digetarkan memutar untuk meloloskan partikel dari
satu dek ke dek yang lain, dan memindahkannya dan tempat masuk sampai tempat
keluarnya partikel. Sudut kemiringan ayakan antara 16o sampai 30o
terhadap sumbu horizontal. Ayakan pada umumnya bebentuk persegi panjang
dengan ukuran (1,5 x 4 ft) sampai (5 x 14 ft). kecepatan girasi dan amplitude
girasi dapat mencapai 600 sampai 1800 rpm.
Gambar dibawah adalah contoh gyrating screen yang digerakkan vertical dan
yang digerakkan horizontal (reciprocating
screen).
reciprocating screen merupakan jenis
ayakan girasi dengan sudut kemiringan lebih kecil (sekitar 5o).
mesin diputar-getarkan pada sumbu mendatarnya. Adakalanya diantara dua dek
ayakan diisi bola – bola karet untuk meningkatkan efisiensi pengayakan,
sekaligus membersihkan aperture ayakan dan padatan – padatan yang menyumbat.
Gambar dibawah ini adalah contoh reciprocating screen yang dilengkapi dengan
bola – bola karet.
c.
Ayakan getar (vibrating screen)
ayakan getar biasanya digunakan untuk pengayakan dengan kapasitas besar.
Getaran dapat dibangkitkan secra elektrik maupun mekanis. Getaran mekanis pada
casing biasanya ditimbulkan oleh sumbu esentrik yang berputar dengan kecepatan
sangat tinggi. Biasanya tidak lebih dari 3 dek ayakan yang terpasang dalam
casing sebuah ayakan getar. Kecepatan
getar antara 1800 sampai 3600 getaran per menit. Sudut kemiringan terhadap
summbu horizontal dapat diatur sesuai dengan keperluan, bervariasi antara 00
sampai 450. Gambar dibawah ini adalah conta ayakan getar tripel dek.
ayakan getarbanyak dugunakan untuk partikel – partikel kering berukuran
antara 1 in sampai 35 mesh (0,0164 in), dengan sudut kemiringan 20o.
untuk partikel – partikel basah (wet screening) sudut kemiringan biasanya diset
lebih kecil, antara 5o sampai 10o.
Vibrating Screen berbentuk jajar genjang pada umumnya,
dimana vibrating terdiri dari 3 lapisan.Dimana lapisannya banyak ukuran yang
diinginkan mulai terbesar sampai terkecil. Feed masuk dari atas, kemudian feed
diayak sambil berjalan, feed akan masuk lubang bila ukuran feed sesuai dengan
besarnya ukuran lubang. Feed yang tidak masuk / lolos akan masuk ke lubang
ayakan berikutnya atau keluar dengan sendirinya kemudian dibawa belt conveyor
untuk di recycle.
- Unbalance, alat ini dilengkapi dengan per, roll, pemberat
seingga pada saat roll berputar akan menimbulkan getaran pada screen.
- Excentric, alat ini dapat bergetar karena gerakan
excentric shaft sehingga menimbulkan gerakan naik turun.
- Cam dan Spring, getarannya dikarenakan gerakan berputar
dari gear yang bergerigi yang dihubungkan dengan bagian screen sehingga gerakan
putaran gear diubah menjadi gerakan naik turun.
- Electromagnetic, alat ini bergetar karena adanya gaya
tarik magnet. Magnet dibuat secara induksi, yaitu dengan mengalirkan listrik
pada kumparan kawat email.
Kelebihan dan Kelemahan Vibrating Screen
1. Keuntungan
:
- Mampu menghasilkan produk yang uniform.
- Perawatan rendah.
- Teknologi terbaru pada vibrating screen yaitu, mudah
dibawa kemana – mana ( portable ) include dengan proses reycyle.
- Papan lubang pada vibrating screen dapat diatur sesuai
kebutuhan
2. Kerugian
:
- Harga alatnya lebih mahal dari Trommel Screen
- Perawatan Mesin sangat mahal terutama pada motor penggerak
ayakan
d.
Trommels
Trommels merupakan jenis ayakan yang berputar pada sumbu
horisontalnya.berbentuk silinder atau konis dan biasanya tersusun atas beberpa
ayakan secra konsentris. Gambar d bawah ini adalah contoh trommel
kapasitas ayakan
kapasitas ayakan beberaoa jenis ayakan dapat di lihat pada table dibawah
ini
(asumsi : yakan digunakan untuk padatan berat, misalnya biji logam)
2.
Alat – Alat Pencampuran.
1.
Ribbon Blender
2.
Double cone mixer
Double cone mixer adalah alat yang terdiri dari dua
kerucut yang berputar pada porosnya. Jika kerucut berputaar, maka bahan yang
ada didalamnya akan teraduk dan tercampur. Pencampuran tipe ini memerlukan
energy dan tenaga yang lebih besar. Oleh karena itu harus di perhatikan jangan
sampai energy yang di gunakan di ubah menjadi panas yang menyebabkan terjadinya
kenaikan temperature produk. Slst ini cocok untuk mencampur bahan yng berbentuk
biji-bijian yang berbentuk biji – bijian atau granula,
3.
Twin – shell blender
4.
Drum miring
proses pencampuran yang
terjadi di dalam alat drum miring adalah bergesernya tempat penumpukkan bahan
sehingga bahan akan teraduk dengan sendirinya. Drum memiliki poros rotasi yang
berputar secara vertical, namun drum tersebut ditempatkan pada posisi yang
tidak simetris terhadap sumbu horizontal atau as (poros rotasi). Pencampuran
bahan terjadi ketika bahan tersebut mengalami proses perpindahan posisi akibat
drum berputar. Bahan yang berada dibawah akan ikut terbawa ke atas oleh
perputaran drum, namun akan kebali jatuh secara perlahan yang mengakibatkn baan
dapat tercampur. Putaran drum yang berulang – ulang menyebabkan bahan – bahan
tercampur dengan merata.
5.
Mixer
pada alat ni terdapat dua
corong pemasukkan bahan ( a dan b) yang di lengkapi dengan pintu pengatur
pemasukkan bahan.alat ini juga di lengkapi dengan piringan yang berputar
dibagian tengah ( c ). Dua bahan yang berbeda di masukkan bersama – sama
melalui kedua pintu pemasukkan. Bahan – bahan tersebut akan turun dan menyentuh
piringan yang berputar tersebut.sehingga semua bahan – bahan tersebut aling
terpelanting. Pada saat itulah mulai terjadi pencampuran.
Prose pencampuran berlanjut
ketika bahan – bahan turun melewati salur yang memutar ( d ). Bahan – bahan
menggelinding dan saling bertukar tempat membentuk suatu campuran. Selanjutnya
bahan yang tercampur tersebut keluar melalui corong pengeluaran. Jika campuran
dihasilkan belum merata, pengadukkan/pencampuran dapat diulangi dengan cara
memasukkan kembali campuran yang belum rata tersebut melalui corong pemasuk
bahan. Pengulangan pencampuran dapat dilakukan beberapa kali sampai di peroleh
campuran yang homogen.
6.
sekop
sekop merupakan salah satu
contoh alat pencampur bahan pangan kering secara manual. Sekop ini digunakan
sebagai alat bantu untuk melakukan pencampuran bahan pangan kering yang akan
dicampur dijadikan satu terlebih dahulu kemudian diratakan atau dibagi Tu
dipotong menjadi 4 bagian (quarter). Bagian pertama diambil bagian kedua yang
letaknya bersilangan denga bagian pertama ditumpukkan di atas tumpukkan
pertama. Selanjutnya di ikuti dengan bagi ketiga dn keempat. Pada bagian dang
penumpukkan di lakukan berulang ulang sampai diperoleh campuran yang rata.
BAB III PENUTUP
1.
Kesimpulan
Alat – alat pengayakan bahan
pangan sangat beragam, dengan berbagai bentuk, ukuran serta spesifikasi
pengayakan bahan tersebut. Begitu juga dengan alat pencampuran bahan, namun
pada alat pencampuran bahan terbagi dua yaitu alat pencampur bahan padat dan
juga alat pencampur bahan cair.
Setiap alat ayakan memliki
cara kerja yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama yaitu mengayak bahan
berbentuk tepung untuk mendapatkan ukuran partikel yang lebih halus. Meskipun
demikian alat tersebut memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan masing –
masing.
Peralatan pencampuran di
gunakan untuk mencampur bahan cair dan kering dan sangat penting dalam industry
pengolahan untuk mencapur tepung, biji-bijian dan bahan berbentuk granul untuk
pembuatan makan bayi, susu bubuk dan sebagainya.
Mobile Gambling | Agen Judi Bola Online - AGEN JUDI BOLA 카지노사이트 카지노사이트 10cric 10cric 108牲球지리 : 劣空: 스포츠 배트맨
BalasHapus