BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Tujuan
Percobaan
Mempelajari besar kecilnya ukuran bahan
terhadap hasil ekstraksi.
1.2.Dasar
Teori
Bahan – bahan biologis
biasanya dalam bentuk campuran, dan untuk mempersiapkan bahan makananperlu
dilakukan pemisahan komponen dari campuran. Pemisahan dapat dilakukan dengan
berbagai cara yaitu absorsi gas, ekstraksi, dan pencucian, destilasi,
kristalisasi, dan membrane pemisah (Earle, 1983).
Ekstraksi merupakan
salah satu cara pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu bahan yang
merupakan sumber dari komponen tersebut. Komponen yang dipisahkan dengan
ekstraksi dapat berupa padatan dari suatu system campuran padat cair, berupa
cairan dari suatu system campuran padat cair atau berupa padatn dari suatu
system padat padat. Produk utama dari proses ekstraksi adalah produk
ekstraknya.
Dalam
melakukan proses ekstraksi sangat penting dilakukan proses pendahuluan,hal ini
dikarenakan ekstraksi akan lebih baik,jika bahan yang digunakan atau yang akan
diekstraksi mempunyai luas permukaan yang besar dan struktur di dalam sel
tersebut telah rusak.Selain itu ekstraksi juga dipengaruhi oleh tekanan (P) dan
waktu (t).Tekanan akan menyebabkan deformasi dan aliran pada bahan,makin tinggi
tekanan maka deformasi akan semakin cepat demikian juga dengan alirannya.Sedangkan
semakin lama waktu yang digunakan maka akan semakin rusak struktur sel,sehingga
aliran akan semakin besar.
Pada proses ekstraksi untuk
mendapatkan suatu hasil dari suatu campuran,sangat dipengaruhi oleh konsentrasi
komponen yang akan dipisahkan.Cara yang digunakan pada bahan padat,pemisahan
kedua bahan pada umumnya digunakan pengendapan,sedangkan pada bahan cair bahan
tersebut harus tidak saling bercampur(Earle, l969).
1.3.Metode
Percobaan
1.3.1.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah ubi
kayu
1.3.2. Alat
Alat yang digunakan adalah kain saring,
timbangan, timbangan analitik, blender, gelas ukur, baskom, petridish, oven,
pisau.
1.3.3. Cara Kerja
1. Bahan dikupas dan dibersihkan
2. Ditimbang 100 gram bahan.
3. Dilakukan pemarutan atau dilakukan pemotongan dengan
ukuran tertentu, selanjutnya ditampung dan ditimbang.
4. Tambahkan air bersih (secukupnya) kemudian lakukan
peremasan (diletakkan dalam kain saring).
5. Lakukan peremasan untuk mengeluarkan pati, dilakukan
beberapa kali sambil ditambahkan air, proses peremasan dihentikan apabila warna
air hasil remasan semakin jernih.
6. Lakukan sedimentasi selama 10, 20 dan 30 menit,
setelahnya aor dibuang
7. Kemudian tambahkan air kedalam endapan pati dan
difiltrasi mempergunakan kain saring, selanjutnya dilakukan pengendapan.
8. Dilakukan sebanyak 3 kali.
9. Hasil endapan yang terakhir ditimbang dan
dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 40°C.
10. Hasil pengeringan ditimbang.
11. Tentukan residu pati yang diperoleh.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1. Hasil
-
berat bahan awal = 100 g
-
setelah diblender = 110 g
-
berat bahan awal = 100 g
-
berat bahan dislice = 100 g
2.1.1. Berat pati yang
di blender sebelum dikeringkan
Lama
sedimentasi
|
Berat
ptridish
|
|
Kosong
|
Dengan
isi
|
|
10
menit
|
44.67
g
|
52.57
g
|
20
menit
|
34.5
g
|
46.9
g
|
30
menit
|
34.61
g
|
43.78
g
|
-
Berat pati pada sedimentasi 10 menit
ð 52.57 – 44.67 = 7.9 g
-
Berat pati pada sedimentasi 20 menit
ð 46.9 – 34.5 = 12.4 g
-
Berat pati pada sedimentasi 30 menit
ð 43.78 – 34.61 = 9.17 g
2.1.2. Berat pati diblender setelah di keringkan
(suhu 40°C selama 12 menit)
Lama
sedimentasi
|
Berat petridish
|
|
kosong
|
Dengan isi
|
|
10 menit
|
44.68 g
|
51.89 g
|
20 menit
|
34.54 g
|
46.16 g
|
30 menit
|
34.62 g
|
43.42 g
|
-
Berat pati pada
sedimentasi 10 menit
ð 51.89 – 44.68 = 7.21 g
-
Berat pati pada
sedimentasi 20 menit
ð 46.16 – 34.54 = 11.62 g
-
Berat pati pada
sedimentasi 30 menit
ð 43.42 – 34.62 = 8.8 g
2.1.3. berat
pati yang di slice sebelum dikeringkan
Lama sedimentasi
|
Berat petridish
|
|
kosong
|
Dengan isi
|
|
10 menit
|
35 .67 g
|
36.41 g
|
20 menit
|
43.14 g
|
43.44 g
|
30 menit
|
34.20 g
|
35.91 g
|
-
Berat pati pada
sedimentasi 10 menit
ð 36.41 – 35.67 = 0.74 g
-
Berat pati pada
sedimentasi 20 menit
ð 43.44 – 43.14 = 0.3 g
-
Berat pati pada
sedimentasi 30 menit
ð 35.91 – 34.20 = 1.71 g
2.1.4. berat
pati yang dislice setelah dikeringkan (suhu 40°C selama 12 menit)
Lama sedimentasi
|
Berat petridish
|
|
Kosong
|
Dengan isi
|
|
10 menit
|
35.65 g
|
36.04 g
|
20 menit
|
43.06 g
|
43.20 g
|
30 menit
|
34.13 g
|
35.68
|
-
Berat pati pada
sedimentasi 10 menit
ð 36.04 – 35.65
= 0.39 g
-
Berat pati pada
sedimetasi 20 menit
ð 43.20 – 43.06 = 0.14 g
-
Berat pati pada
sedimenstasi 30 menit
ð 35.68 – 34.13 = 1.55 g
2.2. Pembahasan
Sesuai
dengan hasil praktikum dapat dilihat bahwa untuk bahan yang diblender memiliki
residu pati hasil endapan yang lebih banyak di bandingkan dengan residu pati
dari bahan di slice hal ini di di pengaruhi oleh ukuran bahan padat yang di
ekstrak dan tenaga yang di gunakan untuk mengekstrak bahan. Bahan yang
diblender memiliki ukuran yang lebih kecil sehingga dapat diekstrak dengan
mudah serta dengan tenaga yang relative kecil sedangkan untuk bahan yang di
slice memiliki ukuran yang besar dan tenaga yang di pakai relative kecil
sehingga residu patinya relative sedikit.selain itu juga perbedaan luas
oermukaan juga mempengaruhi hasil ekstrak, bahan yang diblender memiliki luas
permukaan yang besar sehingga pelarut dalam masuk lebih cepat dan dapat
mengekstrak lebih cepat sedangkan bahan yang di slice emiliki luar permukaan
yang kecil sehingga pelarut susah untuk mengekstrak dengan baik. Kecepatan
aliran pelarut perbedaan dari hasil ekstrak pada bahan yang diblender yaitu
kecepatan pelarut begitu cepat sehingga bahan lebih cepat terekstrak dengan
baik.
Untuk
bahan yang di blender memiliki residu
pati yang bervariasi hal itu di karenakan tidak ada pembagian yang merata dari
cairan yang akan di endapkan sehingga residu patinya berbeda. Jika dilakukan
pembagian yang merata maka waktu sedimentasi yang lama akan mempunyai residu
pati yang lebih banyak. Berat pati sebelum dan sesudah di keringkan akan
terjadi penurunan berat karena pati yang sebelum dikeringkan memiliki kandungan
air yang lebih tinggi, setelah dikeringkan maka
kandungan airnya akan berkurang sehingga beratnya akan turun. Hal
tersebut juga terjadi pada bahan yang di slice.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari
hasil praktikum yang di atas maka dapat di Tarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Proses ekstraksi di pengaruhi oleh beberapa factor
yaitu ukuran partikel, lama sedimentasi, pelarut, dan tenaga.
2. Semakin lama sedimentasi maka semakin banyak residu
patinya.
3. Berat pati sebelum di keringkan memiliki berat yang
lebih besar dari pati setelah dikeringkan karna setelah dikeringkan kandungan
airnya berkurang sehingga berpengaruh pada berat pati tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
-
Earle,
R.L. 1969. Satuan operasi dalam Pengolahan Pangan. Jakarta:
PT Sastra Hudaya.
-
Taib,dkk.1988. Operasi
Pengeringan pada Pengolahan Hasil Pertanian. Jakarta: PT Melton
Putera. BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Tujuan
Percobaan
Mempelajari besar kecilnya ukuran bahan
terhadap hasil ekstraksi.
1.2.Dasar
Teori
Bahan – bahan biologis
biasanya dalam bentuk campuran, dan untuk mempersiapkan bahan makananperlu
dilakukan pemisahan komponen dari campuran. Pemisahan dapat dilakukan dengan
berbagai cara yaitu absorsi gas, ekstraksi, dan pencucian, destilasi,
kristalisasi, dan membrane pemisah (Earle, 1983).
Ekstraksi merupakan
salah satu cara pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu bahan yang
merupakan sumber dari komponen tersebut. Komponen yang dipisahkan dengan
ekstraksi dapat berupa padatan dari suatu system campuran padat cair, berupa
cairan dari suatu system campuran padat cair atau berupa padatn dari suatu
system padat padat. Produk utama dari proses ekstraksi adalah produk
ekstraknya.
Dalam
melakukan proses ekstraksi sangat penting dilakukan proses pendahuluan,hal ini
dikarenakan ekstraksi akan lebih baik,jika bahan yang digunakan atau yang akan
diekstraksi mempunyai luas permukaan yang besar dan struktur di dalam sel
tersebut telah rusak.Selain itu ekstraksi juga dipengaruhi oleh tekanan (P) dan
waktu (t).Tekanan akan menyebabkan deformasi dan aliran pada bahan,makin tinggi
tekanan maka deformasi akan semakin cepat demikian juga dengan alirannya.Sedangkan
semakin lama waktu yang digunakan maka akan semakin rusak struktur sel,sehingga
aliran akan semakin besar.
Pada proses ekstraksi untuk
mendapatkan suatu hasil dari suatu campuran,sangat dipengaruhi oleh konsentrasi
komponen yang akan dipisahkan.Cara yang digunakan pada bahan padat,pemisahan
kedua bahan pada umumnya digunakan pengendapan,sedangkan pada bahan cair bahan
tersebut harus tidak saling bercampur(Earle, l969).
1.3.Metode
Percobaan
1.3.1.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah ubi
kayu
1.3.2. Alat
Alat yang digunakan adalah kain saring,
timbangan, timbangan analitik, blender, gelas ukur, baskom, petridish, oven,
pisau.
1.3.3. Cara Kerja
1. Bahan dikupas dan dibersihkan
2. Ditimbang 100 gram bahan.
3. Dilakukan pemarutan atau dilakukan pemotongan dengan
ukuran tertentu, selanjutnya ditampung dan ditimbang.
4. Tambahkan air bersih (secukupnya) kemudian lakukan
peremasan (diletakkan dalam kain saring).
5. Lakukan peremasan untuk mengeluarkan pati, dilakukan
beberapa kali sambil ditambahkan air, proses peremasan dihentikan apabila warna
air hasil remasan semakin jernih.
6. Lakukan sedimentasi selama 10, 20 dan 30 menit,
setelahnya aor dibuang
7. Kemudian tambahkan air kedalam endapan pati dan
difiltrasi mempergunakan kain saring, selanjutnya dilakukan pengendapan.
8. Dilakukan sebanyak 3 kali.
9. Hasil endapan yang terakhir ditimbang dan
dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 40°C.
10. Hasil pengeringan ditimbang.
11. Tentukan residu pati yang diperoleh.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1. Hasil
-
berat bahan awal = 100 g
-
setelah diblender = 110 g
-
berat bahan awal = 100 g
-
berat bahan dislice = 100 g
2.1.1. Berat pati yang
di blender sebelum dikeringkan
Lama
sedimentasi
|
Berat
ptridish
|
|
Kosong
|
Dengan
isi
|
|
10
menit
|
44.67
g
|
52.57
g
|
20
menit
|
34.5
g
|
46.9
g
|
30
menit
|
34.61
g
|
43.78
g
|
-
Berat pati pada sedimentasi 10 menit
ð 52.57 – 44.67 = 7.9 g
-
Berat pati pada sedimentasi 20 menit
ð 46.9 – 34.5 = 12.4 g
-
Berat pati pada sedimentasi 30 menit
ð 43.78 – 34.61 = 9.17 g
2.1.2. Berat pati diblender setelah di keringkan
(suhu 40°C selama 12 menit)
Lama
sedimentasi
|
Berat petridish
|
|
kosong
|
Dengan isi
|
|
10 menit
|
44.68 g
|
51.89 g
|
20 menit
|
34.54 g
|
46.16 g
|
30 menit
|
34.62 g
|
43.42 g
|
-
Berat pati pada
sedimentasi 10 menit
ð 51.89 – 44.68 = 7.21 g
-
Berat pati pada
sedimentasi 20 menit
ð 46.16 – 34.54 = 11.62 g
-
Berat pati pada
sedimentasi 30 menit
ð 43.42 – 34.62 = 8.8 g
2.1.3. berat
pati yang di slice sebelum dikeringkan
Lama sedimentasi
|
Berat petridish
|
|
kosong
|
Dengan isi
|
|
10 menit
|
35 .67 g
|
36.41 g
|
20 menit
|
43.14 g
|
43.44 g
|
30 menit
|
34.20 g
|
35.91 g
|
-
Berat pati pada
sedimentasi 10 menit
ð 36.41 – 35.67 = 0.74 g
-
Berat pati pada
sedimentasi 20 menit
ð 43.44 – 43.14 = 0.3 g
-
Berat pati pada
sedimentasi 30 menit
ð 35.91 – 34.20 = 1.71 g
2.1.4. berat
pati yang dislice setelah dikeringkan (suhu 40°C selama 12 menit)
Lama sedimentasi
|
Berat petridish
|
|
Kosong
|
Dengan isi
|
|
10 menit
|
35.65 g
|
36.04 g
|
20 menit
|
43.06 g
|
43.20 g
|
30 menit
|
34.13 g
|
35.68
|
-
Berat pati pada
sedimentasi 10 menit
ð 36.04 – 35.65
= 0.39 g
-
Berat pati pada
sedimetasi 20 menit
ð 43.20 – 43.06 = 0.14 g
-
Berat pati pada
sedimenstasi 30 menit
ð 35.68 – 34.13 = 1.55 g
2.2. Pembahasan
Sesuai
dengan hasil praktikum dapat dilihat bahwa untuk bahan yang diblender memiliki
residu pati hasil endapan yang lebih banyak di bandingkan dengan residu pati
dari bahan di slice hal ini di di pengaruhi oleh ukuran bahan padat yang di
ekstrak dan tenaga yang di gunakan untuk mengekstrak bahan. Bahan yang
diblender memiliki ukuran yang lebih kecil sehingga dapat diekstrak dengan
mudah serta dengan tenaga yang relative kecil sedangkan untuk bahan yang di
slice memiliki ukuran yang besar dan tenaga yang di pakai relative kecil
sehingga residu patinya relative sedikit.selain itu juga perbedaan luas
oermukaan juga mempengaruhi hasil ekstrak, bahan yang diblender memiliki luas
permukaan yang besar sehingga pelarut dalam masuk lebih cepat dan dapat
mengekstrak lebih cepat sedangkan bahan yang di slice emiliki luar permukaan
yang kecil sehingga pelarut susah untuk mengekstrak dengan baik. Kecepatan
aliran pelarut perbedaan dari hasil ekstrak pada bahan yang diblender yaitu
kecepatan pelarut begitu cepat sehingga bahan lebih cepat terekstrak dengan
baik.
Untuk
bahan yang di blender memiliki residu
pati yang bervariasi hal itu di karenakan tidak ada pembagian yang merata dari
cairan yang akan di endapkan sehingga residu patinya berbeda. Jika dilakukan
pembagian yang merata maka waktu sedimentasi yang lama akan mempunyai residu
pati yang lebih banyak. Berat pati sebelum dan sesudah di keringkan akan
terjadi penurunan berat karena pati yang sebelum dikeringkan memiliki kandungan
air yang lebih tinggi, setelah dikeringkan maka
kandungan airnya akan berkurang sehingga beratnya akan turun. Hal
tersebut juga terjadi pada bahan yang di slice.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari
hasil praktikum yang di atas maka dapat di Tarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Proses ekstraksi di pengaruhi oleh beberapa factor
yaitu ukuran partikel, lama sedimentasi, pelarut, dan tenaga.
2. Semakin lama sedimentasi maka semakin banyak residu
patinya.
3. Berat pati sebelum di keringkan memiliki berat yang
lebih besar dari pati setelah dikeringkan karna setelah dikeringkan kandungan
airnya berkurang sehingga berpengaruh pada berat pati tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
-
Earle,
R.L. 1969. Satuan operasi dalam Pengolahan Pangan. Jakarta:
PT Sastra Hudaya.
-
Taib,dkk.1988. Operasi
Pengeringan pada Pengolahan Hasil Pertanian. Jakarta: PT Melton
Putera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar