Rabu, 24 Juni 2015

laporan praktikum satuan operasi2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.            TUJUAN PERCOBAAN
Mempelajari lama waktu crusher terhadap ukuran partikel, luas permukaan total dan indeks keseragaman dari beras.
1.2.            DASAR TEORI
Pengecilan ukuran sebagai istilah yang uum meliputi juga pemotongan, pemecahan, dan penggilingan. Pengecilan ukuran dilakukan secara mekanis tanpa terjadi perubahan sifat – sifat kimianya. Emecahan bahan menjadi bagian – bagian yang lebih kecil atau sebaliknya, pembentukkan satuan – satuan yang lebih besar dari bahan yang terpecah halus adalah operasi yang penting dalam industry pangan (suyitno dkk, 1989).
Pengecilan ukuran menurut muchji (1987) dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu proses untuk bahan padat yang meliputi cutting, crushing, grinding, milling dan proses untuk bahan cair meliputi emulsifikasi atau atomisasi. Sementara suyitno (1989) berpendapat, pengecilan ukuran dibedakan menjadi : 1) pengecilan ukuran yang ekstrim atau penggilingan; 2) pengecilan ukuran yang relative masih berukuran besar atau sering menjadi bentuk – bentuk khusus atau pemotongan. Semuanya tergantung reaksi dari gaya shearing dalam bahan dan cairan (Early, 1983).
Tujuan pengecilan ukuran tidak sekedar untuk memperkecil bahan mentah yang berukuran besar menjadi produk yang berukuran kecil, tetapi lebih dari itu, tujuan pengecilan ukuran antara lain; 1) memperoleh produk dengan bentuk dan ukuran yang seragam sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan; 2) mempermudah dalam pengolahan selanjutnya; 3) mempertinggi reaktivitas bahan sehingga proses penglahan dapat berjalan dengan baik; 4) memungkinkan pemisahan bahan – bahan yang tidak diinginkan; dan 5) memberikan bentuk dan ukuran yang bersifat estetis sehingga memberikan memberikan kenampakkan yang lebih menarik (Muchji, 1987).
1.3.            METODE PERCOBAAN.
1.3..1. BAHAN
                        Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah beras.
            1.3.2.  ALAT
Alat yang digunakan adalah crusher, timbangan analitik, Stopwatch, ayakan standar dengan ukuran 11 dan 13 mesh, palu, plastic, gelas ukur, plat, jangka sorong, pan, dan kuas.
1.3.3.  CARA KERJA
1.      Timbang 100 g bahan.
2.      Masukkan kedalam crusher dan lakukan pengecilan ukuran selama 30 detik dan 2 menit.
3.      Hasil diayak dengan 11 dan 13 mesh.
4.      Berat tepung pada masing – masing mesh di timbang.
5.      Dicatat berat yang ditampung.
6.      Tentukan densitas (kg/m3). Densitas dapat ditentukan dengan cara, beras dimasukkan kedalam piknometer dan catat volumenya, kemudian ditimbang.






BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1. HASIL PRAKTIKUM
2.1.1. Bahan yang dicrusher selama 30 detik (100 g bahan)
No.
Tepung
Berat
Densitas
1.
+11
69.61 g
9.09 g/m3
2.
-11 +13
2.09 g
2.13 g/m3
3.
-13
47.58 g
7.14 g/m3

2.1.2. bahan yang dicrusher selama 2 menit (100 g bahan).
No.
Tepung
Berat
Densitas
1.
+11
41.31 g
8.76 g/m3
2.
-11 +13
7.24 g
7.27 g/m3
3.
-13
47.68 g
7.54 g/m3

2.2. PEMBAHASAN
        Dalam praktikum ini kita menggunakan crusher untuk mengecilkan ukuran beras dengan waktu crusher yang berbeda, hasilnya menunjukkan bahwa terlihat perbedaan yang begitu jelas. Pada tepung yang tertahan ayakan 11 mesh (+11) memiliki berat sebesar 69.61 g untuk lama crusher 30 detik sedangkan 41.31 g untuk lama crusher 2 menit, dari perbedaan berat tersebut sudah telihat bahwa ukuran partikel yang tertahan yang lebih besar terjadi pada lama crusher 30 detik.


        Sehingga hal tersebut juga berpengaruh pada tepung yang tertahan pada ayakan 13 mesh sehingga lama waktu crusher mempunyai peranan partikel. Ukuran partikel yang tertahan pada ayakan  maupun yang tertampung juga memiliki masing – masing ukuran partikel yang berbeda. Tepung yang tertahan pada ayakan 11 mesh (+11) memiliki ukuran partikel yang tidak sama dengan tepung yang tertahan pada ayakan 13 mesh maupun yang tertampung.selain itu juga untuk lama waktu crusher juga memiliki ukuran yang berbeda, misalnya ukuran partikel yang tertampung pada lama crusher 30 detik berbeda dengan tepung yang tertampung dengan lama crusher 2 menit. Ukuran partikel dengan lama crusher 2 menit memiliki ukuran partikel yang lebih kecil dengan luas permukaan yang lebih besar.
        Begitu juga dengan ukuran partikel yang seragam untuk setiap tepung yang tertahan pada setiap ayakan. Tepung yang tertampung dengan lama crusher 30 detik juga memiliki ukuran yang sergama.











BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN.
            Dari praktikum ini di peroleh kesimpula sebagai berikut:
1.      Ukuran partikel yang diinginkan saat melakukan pengecilan ukuran dipengaruhi oleh lama waktu yang digunakan.
2.      Semakin lama waktu yang digunakan untuk melakukan pengecilan ukuran maka akan membuat ukuran partikel semakin kecil dan membuat luas permukaan semakin besar.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar